Kasus Dokter PPDS Perkosa Keluarga Pasien, Humaira Desak Pemerintah Benahi Budaya Pendidikan Kedokteran





Pantaunews.id - Viral di media sosial seorang dokter residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) berinisial PAP diduga memerkosa penunggu pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. 

Berdasarkan informasi yang beredar, kasus ini terjadi pada 18 Maret 2025 di salah satu RSHS Bandung. Kabarnya pelaku membius korban sebelum melakukan pemerkosaan. Kasus ini diketahui telah dilaporkan ke kepolisian, pelaku sudah ditetapkan menjadi tersangka dan juga langsung dikeluarkan dari program pendidikan di RSHS.

Terkait kejadian ini, anggota komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Humaira Zahrotun Noor angkat bicara dan desak pemerintah untuk benahi budaya pendidikan kedokteran. 

"Kami di DPRD Jabar Komisi 5 mendesak pemerintah, institusi pendidikan dan rumah sakit untuk mengambil langkah nyata menghentikan budaya feodalistik ini," ungkapnya.

Menurut Humaira, hal ini menunjukan bahwa kita perlu melakukan introspeksi serius terhadap cara kita mendidik calon dokter dan memastikan bahwa mereka tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi. 

"Kasus ini bukanlah kejadian yang terisolasi, melainkan bagian dari masalah sistemik yang lebih besar dalam pendidikan kedokteran di Indonesia. Seperti yang diungkapkan dalam berbagai penelitian, budaya pendidikan kedokteran sering kali dipenuhi dengan hierarki dan praktik yang menindas, termasuk bullying dan kekerasan seksual," ujarnya. 

Selain itu, Humaira menambahkan bahwa sistem pendidikan kedokteran harus menjadi tempat pembelajaran yang mendukung, bukan ladang penindasan dan kekerasan seksual. 

"Sudah saatnya kita berani mengubah wajah pendidikan kedokteran demi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan tenaga medis Indonesia," tambahnya.***

Redaksi

0 Komentar